GassakIndonesia- com- KULON PROGO – Semangat promosi budaya dan potensi daerah ke kancah internasional mengemuka dalam kunjungan industri yang baru saja diselenggarakan oleh Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM dalam program Summer School 2025. Sebanyak 38 mahasiswa asing dari berbagai negara, bersama dengan mahasiswa S1, S2, dan S3 FTP UGM,
berkesempatan mendalami keunikan batik Kulon Progo di Batik Kresno Gallery, Lendah, Kulon Progo, pada hari Jumat, 6 Juni 2025.
Kunjungan yang dipimpin langsung oleh Dekan FTP UGM, Ibu Prof. Eni Harmayani, Ketua Program Summer Schoo Bapak Prof Kuncoro,
serta Bapak Prof. Tan Kok Coon dari National University of Singapore (NUS), ini merupakan kolaborasi antara FTP UGM, NUS, dan institusi dari Austria.
Acara kunjungan terbagi menjadi dua sesi utama yang interaktif. Sesi pertama diawali dengan diskusi dan sharing di Resto Bukit Cubung, di mana para peserta mendapatkan pemahaman awal mengenai kekayaan budaya dan potensi Kulon Progo. Sesi kedua kemudian dilanjutkan dengan praktik langsung membatik di Limasan Batik Kresno Gallery, sebuah pengalaman mendalam yang memungkinkan para mahasiswa merasakan langsung proses pembuatan batik.
Momen istimewa terjadi saat pembukaan, di mana Bapak Bupati Kulon Progo, Bapak Dr. Ir. H. Agung Setyawan, turut hadir dan memberikan sambutan. Dalam sambutannya, Bapak Bupati secara tegas menyatakan dukungan penuh agar kegiatan semacam ini dapat berkelanjutan, tidak hanya untuk mempromosikan Batik Kresno Gallery, tetapi juga potensi-potensi lain di Kulon Progo ke kancah internasional. Dukungan ini menjadi angin segar bagi pengembangan ekonomi kreatif dan pariwisata daerah.
Selama sesi praktik membatik, para mahasiswa didampingi oleh siswa-siswi SMK Muhammadiyah 2 Lendah, yang merupakan sekolah binaan Batik Kresno Gallery.
Keterlibatan SMK ini menyoroti keberhasilan sinergi antara Dunia Pendidikan (Dudi) dan Dunia Usaha, di mana Batik Kresno Gallery telah menjalin kerja sama dalam metode mengajar dan saran kurikulum, menunjukkan komitmen terhadap pengembangan sumber daya manusia lokal.
Tidak hanya praktik membatik, di Limasan Batik Kresno Gallery juga diselenggarakan sesi sharing yang sangat inspiratif dengan seorang eksportir. Ibu Yani Ambar, selaku pemilik PT YIG Mebel Ekspor Indonesia dan Hotel BIFA, berbagi pengalaman dan pengetahuannya mengenai seluk-beluk ekspor, memberikan wawasan berharga bagi para mahasiswa mengenai potensi pasar global untuk produk-produk lokal, termasuk batik.
Kunjungan ini diharapkan tidak hanya memberikan pengalaman edukatif bagi para mahasiswa, tetapi juga membuka peluang kolaborasi lebih lanjut dan promosi berkelanjutan bagi Batik Kresno Gallery serta kekayaan budaya Kulon Progo di panggung dunia. Dengan dukungan dari berbagai pihak, Batik Kulon Progo siap bersinar di kancah internasional.
(Redaksi)